Siapa itu? Siapa di sana? Di ujung langkah yang Galen pijaki saat ini, yang membawanya mendekat dengan d**a bergemuruh kencang. Hanya dengan sekali lihat, genderang di jantung Galen laksana ada yang membunyikan. Ritmenya menanjak, makin dekat makin cepat, bahkan mungkin bila dilihat dengan saksama d**a Galen kembang-kempis sepanjang kaki menapak demi setapak. Tuhan .... Sepanjang waktu setelah kenyataan cerai itu Galen terima, bahkan saat akta cerainya sampai di tangan, yang lalu tak didengar atau dilihatnya lagi sosok Niskala, kini ... di sini. Galen berhenti. Di depannya, yang bawa rasa ingin Galen raih lengan Niska, lalu dia tarik dan didekapnya erat. Erat sekali. Ingin dia hidu dalam-dalam aroma tubuh itu, ingin dia isi termos rindunya yang sudah kosong mengering dari segala jejak