43 | Bukan Sembarang Duda

1918 Kata

"Mbak, pakai ini saja." "Eh, nggak, Mbak. Saya bayar sendiri." Yang saling menjulurkan kartu berduit kepada mbak kasir, mbaknya sampai bingung. Galen mendorong lembut sodoran credit card Niskala dan semakin menyodorkan kartu berduit miliknya ke mbak kasir. Alhasil, milik Galenlah yang diambil untuk melakukan transaksi belanjaan si kembar. Galen senang sekali. Serasa ada yang meletup-letup di rongga dadanya. Bungah you know? Sementara, Niskala mendengkus. Dua krucilnya, sih, anteng di sisi kiri dan kanannya. Dengan tatapan mereka yang tertuju di om papi. Ah, iya. Soal om papi, Galen belum meluruskan. Siapa gerangan, omnya papikah, atau ada sosok pria yang selama ini dekat dengan merekakah hingga disebut om papi? Atau ... Galen sendiri yang mereka maksud om papi? Tahan. Tenang. Yan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN