Extra Part 10: Gavandra Jatuh Cinta

2200 Kata

"Bi." "Eh, iya, Den?" Rajen menghampiri ART mami. Ibu Kak Huma ini sedang mencuci. "Kenapa Bibi lakuin itu?" Rajen bicara dengan nada tenang. "Maksudnya, Den?" "Nyebarin berita soal Humaira sama om-om di sekolah." Tatapan Rajen sebetulnya lebih mirip Dikara, tetapi kelakuannya tidak serta-merta macam sang mami. "Tapi apa itu beneran?" "Hah? Oh ... anu. Bibi cuma mau Huma pulang. Bisa dikata, itu cuma gertakan." Rajen manggut-manggut. "Tapi saya yang dituduh nyebarin berita itu, lho." Mata ibu Huma membola. "Dan wajah saya yang disiram es teh sama anak Bibi." "A-astagfirullah!" Ibu Huma menutup mulutnya dramatis. Sementara itu, Jagat menguping. Jadi benar bukan Rajen? Syukurlah. Hati kecil Jagat masih merasa bahwa semua kemalangan Kak Huma adalah ulah Rajendra, bahkan yang terakh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN