Epilog

2018 Kata

"Aku keren, nggak?" Hari itu. Huma mengalihkan atensi dari dasi yang sedang dirinya pakaikan, dia menatap mata Rajendra. Suami berondongnya ini sudah mencapai titik di mana Huma terkesima terhadapnya. So, Huma senyum. "Keren. Keren banget." Huma tepuk-tepuk d**a Rajen, penyempurna. Dia selesai memasangkan dasi hingga menggantung rapi di kerah suami. Ya, sudah banyak hari yang dilalui. Di mana hari-hari itu .... "Aku nggak bisa kayak gini terus, Ra." Saat Rajen mulai lelah dengan rutinitas pergi ke kampus, kerja sampingan di toko kue Tante Niska, lalu malamnya garap pekerjaan online di perusahaan eyang pipi. Dia merasa energinya banyak dikuras, tetapi hasilnya sedikit. Iya, sih, jadi punya uang setiap minggu dari gaji di toko. Bisa sering-sering kirim kue juga buat istri tanpa harus

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN