Benar saja, para orang tua langsung datang menghampiri Niska. Rumah Galen auto ramai, ada mertua dan keempat orang tuanya, ditambah Daaron dengan Dikara. "Ternyata dulu yang morning sickness-nya itu Mas Galen, tahu, Ra! Pantes aja aku, kok, hamil kayak nggak hamil? Selain perutku jadi makin besar dan berisi dua bayi, ya!" "Senang?" timpal Dikara. Niska senyum. "Senenglah. Masa nggak? Tapi sekarang aku yang ngalamin mual muntahnya, beneran nggak enak ternyata." "Namanya juga sakit. Memang ada jenis sakit yang enak?" Keduanya saling pandang, apalagi saat Niska bisikkan, "Ada, Ra. Itu ...." Dikara paham. Unboxing, kan? Niska cengengesan. Dasar! "Tapi anak-anakmu sudah legowo, ya, kalau mau punya adik?" "Legowo banget mereka, sih. Malah dari sebelumnya udah woro-woro mau jadi abang t