Ramai, rupanya ada keempat orang tua Galen di rumah Pipi Wili. Dan dia menyalami mereka satu per satu, lalu berakhir di si kembar yang menyongsongnya. Galen mengusap punggung anak-anak, senyum, pun menciumi pipi mereka. Galen suka sekali aroma Gavandra dan Nayaka. Well, mana mami si kembar? Mana wanita itu? Tatapan Galen menyisir kilat tiap sudut ruangan mencari Niskala. Malah bibi yang muncul membawakan secangkir minuman untuknya, Galen pun duduk di sofa. "Masih rutin ke sini, Bang?" "Rutin, dong, Dad. Paling saat ada kerjaan ke luar kota saja cuti datang." "Udah nyampe mana progresnya, Bang?" Itu Mama Gea yang bertanya melanjutkan. Well, Galen sudah berdamai dengan mereka, juga dengan keluarga besar. Sudah menerima dengan lapang perihal kenyataan bahwa selama ini hanya dirinya y