"Papi, Papi! Gav udah bisa sebut huluf S!" Dia baru sadar. "Esss!" Dengan tandas, Gavandra menekan. Matanya berbinar terang. "Wah ... iya! Selamat, ya, Gav! Mau dikasih hadiah apa dari Papi?" "Hadiahnya nanti kalau udah bisa sebut huruf R juga, Pi," sela Niska. "Belajar lagi, Gav, biar huruf R-nya juga bisa disebut tanpa cadel. Oke?" "Oke, siap!" Gavandra justru semangat. Apalagi saat ternyata dia duluan yang bisa menaklukkan huruf S daripada Nayaka. Namun, Gav tidak ada bakat julid. Justru kepada kembarannya, dia menyemangati. "Nana jangan sedih, nanti juga bisa, kok. Yuk, belajal lagi, yuk? Gav juga mau belajal sebut huluf L, belum bisa." Huruf R maksudnya, masih cadel, jadilah L. "Tapi kita, kan, kembal. Kenapa Gav bica duluan? Nggak baleng-baleng bicanya cama Nana?" "Na, kemb