Niska senang warga kampung menyambutnya sampai-sampai mengadakan acara makan malam se-RT. Di atas rasa nyeri, di ambang pintu perpisahan, Niska menghadiri acara tersebut bersama suaminya. Tak ada yang tahu tentang hati Niska yang sudah tidak berbentuk lagi selepas melihat foto perempuan lain berlatar biru di dompet Mas Galen. Dengan ragam pertanyaan di benak yang menusuk-nusuk d**a. "Selamat datang, ya, Neng. Walau telat acaranya, baru diadakan setelah Neng Niska sebulan lebih tinggal di sini, tapi kami semua betul-betul ingin menyambut dengan baik." "Nak Galen itu pemuda terbaik di sini, Neng. Jadi, kami beramai-ramai pernah berjanji akan menyambut sukacita sosok perempuan yang dipersuntingnya." "Ayo dimakan lagi, Neng!" Seperti itu .... Pemuda terbaik. Niska mengulas senyum dan b