Bangun subuh Rajen sudah tidak mendapati Kak Huma di sebelahnya. Ke mana itu bumil? Gegas Rajen beranjak. Semalam bobok berasa nyenyak pol ada yang meluk. Mungkin karena pelukan itu ampuh membuat suasana hatinya menghangat, pikirannya membaik—tidak ribut-ribut soal mencemburui Gav lagi, dan Rajen senang. "Aira?" Jagat menoleh di detik Rajen menyebut nama itu. Fyi, Jagat habis dari luar—joging di jalanan kompleks. "Lo liat bini gue, nggak?" Bukannya dijawab, Rajen malah dicibir. Ya elah, lama amat membenci dirinya. Jagat pun melenggang. Rajen mendengkus. Awas saja, awas! Rajen geram, tetapi memilih mengabaikan. Andai ini sosok Rajen yang dulu ... mungkin Jagat sudah dia ajak perang. "Ra!" Ke mana, sih? Pergi-pergi nggak izin dulu. Meski mungkin karena Rajen lelap tertidur, terus Ka