Di ruangan milik Steven. Setelah menerima panggilan telepon dari Ady. Steven pun melihat kearah Meisya yang masih terbaring diatas sofa tanpa sehelai kain pun yang menutupi tubuhnya. Glek …. Steven menelan ludahnya berkali-kali dan api hasratnya kembali menyala. Namun, ketika dia mengingat jika ada meeting yang harus dia hadiri. Membuat, Steven harus menahan perasaan itu lagi. "Sial! Kalau bukan karena meeting itu sangatlah penting. Aku tidak usah menahan perasaan ini lagi!" Umpat Steven yang merasa sangat kesal. Padahal, dirinya yang salah, karena itu memang waktunya dia bekerja. Steven menahan nafas sejenak dan mencoba untuk memakai akal sehatnya, agar dia tidak kembali terjebak dalam dunia cinta indahnya bersama Meisya kembali. "Tahan diri kamu Steve! Tahan!" Ucap Steven yang te