Part 39

1038 Kata

"Hanum!!" Aku menyusut air mata yang menggenang, masker yang di berikan Mbak Yana sukses menyembunyikan bibirku yang bergetar menahan isak. Tidak bisa aku gambarkan betapa sakit dan kecewa yang aku rasakan sekarang. Aku menunggu Mas Dika di rumah bersama Rafa untuk makan siang, merelakan banyak waktu karena aku berusaha mengerti jika dia sibuk dengan tugas dan pengabdiannya, juga permintaan menyebalkan atasannya untuk menjadi sopir keponakannya, dan ternyata dia sedang enak-enakan di cafe ini dengan bahu yang seharusnya menjadi tempatku bersandar, justru di jadikan sandaran wanita lain. Tidak bolehkah aku kecewa? Di depanku Mas Dika bersikap seolah dia sama sekali tidak terpengaruh dengan segala sikap Desi yang mendekatinya, tapi di belakangku dia bersikap sebaliknya. Pada siapa k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN