Rumah dinas yang lebih sering di sebut Barak ini kini terasa sunyi, bahkan berbeda dengan rumah kanan kirinya yang menyala dengan lampunya rumah ini tampak gelap karena aku yang baru saja kembali dari rumah Wadanyon. Yah, kembali dari menyelesaikan masalah yang dari awal sudah aku perkirakan imbasnya, tapi aku tidak pernah menyangka jika efek dari kesalahpahaman ini akan membuatku tidak bisa mempunyai kesempatan menjelaskan apapun pada Hanum apa yang sebenarnya terjadi. Masih aku ingat dengan jelas bagaimana wajah mendungnya saat dia pamit untuk kembali ke rumah orangtuanya, menyimpan kecewa dan sedih tapi juga berusaha untuk tenang. Bahkan kini ucapan Hanum saat dia ingin keluar rumah pun kembali terngiang-ngiang di telingaku. Ya, jika di balik posisinya, aku mungkin tidak akan bisa

