Siang itu Alinka sedang bersiap-siap untuk mengantar Rayn pergi bertemu dengan Indira. Hari ini adalah pertemuan mereka yang entah sudah ke berapa, Alinka sudah berhenti menghitung sejak terakhir kali mereka pergi ke playland. Alinka sedang menyiapkan sarapan untuk anak dan suaminya ketika bel rumah mereka berbunyi. Alinka mengernyit bingung karena seingatnya dia tidak memiliki janji bertamu dengan siapapun sepagi ini. Karena Bara dan Rayn masih di lantai atas saat ini, Alinka lah yang pergi membuka pintu setelah sebelumnya mematikan kompor di tengah kegiatannya memasak nasi goreng. “Loh, Mbak Indira?” “Halo, Alinka.” Indira tersenyum canggung di depan pintu ketika Alinka membukakannya. “Aku...kepagian, ya?” tanyanya tidak enak setelah melihat kehadirannya cukup membuat p