“Lin, ini udah jam sebelas. Kamu nggak ke rumah Rayn lagi hari ini?” Lagi-lagi tidak ada sahutan. Dewi akhirnya menyerah menarik paksa comforter berwarna putih gading yang menggumpal tubuh putri semata wayangnya tersebut karena kondisi seperti ini sebenarnya sudah terjadi sejak tiga hari yang lalu tepatnya setelah kepulangan Alinka dari perjalanannya bersama Bara dan Rayn ke Bangkok. Dewi juga sudah lelah bertanya ada apa dan apa yang sebenarnya terjadi di Bangkok hingga Alinka harus kembali dengan keadaan ‘galau’. Padahal Dewi melihat Alinka kembali membawa satu tambahan koper yang memuat hasil perburuannya selama di negeri gajah putih tersebut yang biasanya akan membuat perempuan itu bahagia. Tetapi yang ada Alinka justru mengurung diri di kamarnya sejak kembali. Awalnya pe