Dokter tersebut berpamitan meninggalkan K, dan K juga tak bisa menahan sang dokter karena ia tak memiliki kepentingan lagi dengan sang dokter, tapi dia sedikit terganggu pikirannya dengan ucapan sang dokter mengenai fisik dan kesehatan ibu hamil.
“Mungkinkah yang di katakan dokter tadi benar adanya? Bagaimana dokter itu tahu jika dia kekurangan gizi dan tidak terperhatikan? Itukah keadaannya yang sebenarnya?” tanyannya dalam hati, K menghela nafas panjang. Memikirkan keraguan demi keraguan yang terus muncul di hatinya, melihat kenyataan yang ada di hadapannya dengan versi yang di informasikan oleh leader yang telah dia percaya sekian lama.
“Tidak. Aku harus bergerak dengan cepat, setidaknya aku tahu apa yang terjadi sebenarnya terlebih dahulu. Dengan begitu aku akan lega dalam menjalanka
