Kalila sedang sibuk menyiapkan bekal untuk dibawa ke kantor. Sengaja bangun lebih awal dari biasanya agar tak terlambat karena dia akan naik angkutan umum seperti kemarin. Gadis itu tak hanya membawa bekal untuk dirinya sendiri melainkan Elard juga. Rencananya saat makan siang dia mau mengajak Bos-nya makan bersama. Sebagai ucapan terima kasih telah memberinya kesempatan bekerja di Al-Fathan sebagai resepsionis. Ya— itu hanya sebuah alasan klise. Alasan yang sebenarnya adalah Kalila merindukan Elard. Meski sudah berbalas pesan dan melakukan panggilan video tak memuaskan rasa rindunya. “Dek— tumben masak.” Bu Indira agak kaget dengan keberadaan putrinya sepagi ini. Apalagi saat melihat masakan yang telah tertata rapi diatas meja makan. Kalila menghampiri sang mama setelah mencuci ked

