Pandangan Jihan kosong. Minuman yang ada di hadapan sama sekali tidak disentuh. Sudah satu jam terlewat namun orang yang ditunggu tidak kunjung datang. Jihan paham, Argan pasti sengaja datang terlambat. Pesan yang Argan kirim tadi sangat jelas menunjukkkan emosi Argan. Argan Akbar : [Temui aku hari ini. Aku yang menentukan tempatnya.] Sebaris kalimat tapi cukup membuat Jihan mengerti kalau itu adalah perintah, dan Jihan sama sekali tidak boleh menolak. Maka, di sinilah Jihan sekarang. Berusaha untuk terlihat tenang walau pun nyatanya sangat sulit. Tetapi, apa pun dan bagaimana pun caranya, Jihan harus berusaha bebas dari Argan. Karena jika mereka bersama lebih lama lagi, Jihan yakin Jihan tidak akan kuat. Argan terlalu menakutkan, makin lama tindakan Argan makin kelewatan batas. Denting