"Mau berangkat kerja lagi?" Mengingat hari yang sudah mulai senja. Rahee bertanya tanpa nada pada suaminya. Sean berdeham, entah dalam alasan apa ia merasa canggung dengan istrinya sendiri. "Seperti biasa." Bahkan jawabannya pun hanya dua patah kata. Sean mengernyit dalam hati tercubit. Rahee mengembuskan napasnya secara perlahan, berusaha untuk tetap optimis dalam kondisi rumah tangga yang seperti ini. Lantas, ia tersenyum dan berjalan mendekati Sean. "Jangan bekerja terlalu keras, Sean. Aku tidak mau kau sakit." Sangat lembut sekali. Tapi, berhasil mengiris hati Sean. Kenapa sekarang jadi begini? "Sekali pun aku jatuh sakit, selagi ada kau, tidak apa-apa," gumamnya seraya menarik tubuh sang istri. Rahee bersandar pada d**a bidang Sean. Pria itu membawanya dalam sebuah pelukan, tan