Pernahkah kukatakan, bahwa aku sangat menyukai salju? [Yoon Rahee] *** Sudah lewat sehari dari waktu pertemuannya dengan ayah mertua. Oh, apakah boleh ia menganggapnya seperti itu sedangkan beliau tak sudi mengakui statusnya sebagai istri dari putranya? Rahee tersenyum sumir. Sejak hari itu, tatapannya tak pernah bernyawa. Ia jadi lebih banyak diam dan berpikir keras, tapi Rahee tak pernah lupa dengan perut buncitnya. Perlahan tangannya terulur untuk menyapa tonjolan perut itu, mengusapnya dengan penuh kasih. Mengingat akan janin kembar yang bernaung dalam rahimnya, senyuman Rahee terkembang manis. Seolah lupa bahwa baru saja ia mengalami kehancuran hati akibat perkataan Tuan Oh. Atensinya tak lepas dari pemandangan luar rumah. Halaman belakang yang menjadi favoritnya. Banyak pohon yan