Hari itu, kala di mana ia tahu bahwa sebuah hal kecil bisa menjadi besar tatkala dirinya berani mencoba. Namun sayang, apa yang dilakukannya adalah salah. Park Loey tersenyum senang, jika saja hasil dari rencana yang telah ia buat adalah sebuah kemenangan. Tapi, kini semua hanya tinggal angan. Loey seolah kehilangan rohnya. "Loey, tidak apa-apa." Itu pernyataan, tapi bagi dirinya kenapa seperti sebuah kalimat tanya yang terdengar mengambang? "Apa mereka--Sean tidak apa-apa, Kei?" "Aku tidak dapat memastikan. Lagi pula kenapa rencamamu jorok sekali? Sean masih SMA seperti kita, bagaimana kalau nanti Hara hamil?" "Itu harapanku, aku kasihan melihat Sean yang cintanya selalu ia tahan seorang diri. Hara harus tahu bagaimana besar Sean mencintainya. Jika kelak Hara mengandung, bukankah me