"Ya. Aku mau." Demi gurun pasir yang tidak pernah membeku! Bolehkah saat ini Addidass menyombongkan dirinya? Seorang primadona sekolah yang berhasil ia luluhkan. Oh Nara menerima ajakannya. "Kita pacaran saat ini?" Nara mengangguk. Tanpa segaris senyum, tapi wajahnya masih terhitung ramah lingkungan. Addidass bahagia sekali, entah dalam alasan apa ia amat (sangat) bungah saat ini. Rasanya ia ingin menerjang Nara, memeluknya dengan penuh cinta, lalu menciumi seluruh wajahnya jika perlu, dan andai saja Nara mau ... Addidass rela jika harus menguras kantongnya demi menyewa satu kamar hotel untuk mereka detik ini juga. "Nara, aku tidak main-main saat mengatakannya, tolong katakan sekali lagi, jawabanmu saat itu ... maukah kau menjadi kekasihku?" Masih belum percaya dengan kenyataan yan