Dian merasa sangat bahagia dan bangga atas wisuda Narita, anak keduanya. Dia masih tidak menyangka Narita yang begitu cepat tumbuh dewasa dan sekarang hidup mandiri, padahal anak itu sangatlah manja. Dia jadi mengingat perdebatannya dengan Ihsan saat Narita menyatakan ingin kuliah di Tokyo, Ihsan menunjukkan sikap mendukung tapi Dian yang sangat menentang. Dian bahkan menyinggung Ihsan yang tidak memiliki hak untuk menentukan masa depan anak-anak mereka karena hak asuh Narita berasa di bawah tangan Dian. Dian jadi mengingat sosok Ihsan, sedikit membandingkan dengan Heru yang asyik dengan bisnis dan usahanya, dan terkesan tidak peduli dengan anak-anaknya. Apa boleh buat, perceraian ini memang dia yang menginginkan, meskipun ada sedikit penyesalan di dalam d**a. “Oooh. Lega sekali rasany

