Bab 129. Tenang Rita

1272 Kata

Sepasang mata bulat Mia masih tertuju ke kotak cincin indah, dan dia yang seketika langsung menangis. Ihsan mendekap bahu Mia, dan dia tahu Mia yang masih mengingat acara pertunangan kelamnya dengan Gilang. “Om ngerti perasaanmu, Mia,” ujarnya, meraih kotak dari tangan Mia, berdiri dan mendekati meja hias, lalu mengembalikan kotak cincin itu ke dalam laci. Ihsan kembali duduk di samping Mia. “Om juga nggak maksa. Melamar atau tidak, menikah atau tidak … kita tetap bersama,” ujar Ihsan, ingin menenangkan perasaan Mia yang galau. Mia melemah, lalu rebah di atas kasur, mendekap bantal dan memejamkan mata. “Soalnya hubungan aku dan Gilang lebih indah waktu pacaran, lalu ada gangguan menjelang pertunangan, dan makin memburuk setelah bertunangan. Aku masih takut, Om.” Ihsan memutar setengah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN