“Ya, aku datang sendiri, jadi … kamu sendiri juga? Hm, Gilang?” “Gilang pasti sibuk dengan kerjaannya dan Mia. Tahu sendiri Mia yang cemburuan dan tidak mau dia pergi-pergi jauh.” Ihsan mengernyitkan dahinya, setahunya Mia justru membebaskan Gilang berbuat sesuka hati, dan dia bukan tipe perempuan yang cemburu. Pasti ada yang salah dari cerita Gilang tentang Mia. “Oiya, kamu … pasti bertemu Mia di kantor? Bagaimana dengan dia?” tanya Dian tiba-tiba, menyadari Mia dan Ihsan bekerja di perusahaan yang sama. Ihsan tergagap, tapi dia bisa menyembunyikan perasaannya. “Ya, aku bertemu dengannya … sesekali. Dia bekerja di bagian administrasi … dengan Sara juga.” “Kamu sudah mengenal Sara.” “Ya, kami sering bertemu di beberapa kesempatan.” Dian mendengus, dan dia yang sudah tahu isu Sara

