“Untung kamu sudah makan, Sayang,” ujar Ihsan, tersenyum kecil melihat reaksi Mia. Yakin Mia yang tidak akan berselera jika dia cerita sebelum makan. Mia memegang perutnya yang kenyang. “Bagaimana tanggapan Belinda, Om?” tanyanya. Tentu saja Ihsan tidak mau cerita bahwa dia yang sudah berterus terang ke Belinda tentang hubungan terlarangnya dengan Mia. Dia menatap tajam Mia, dengan beragam pikiran indah tentang Mia, membayangkan hidup bersama, di sebuah kota sepi dan indah, menikah? “Om?” delik Mia, menegur Ihsan yang tatapannya tajam dan kosong ke wajahnya. Ihsan tersentak dari lamunannya. “Dia tahu tugasnya, Mia. Dia sudah biasa menghadapi orang-orang terkait Om,” ucapnya. “Ah, iya, Om sudah cerita kepadaku kalo Belinda adalah pacar pura-pura. Hm … tapi aku heran bagaimana Sara bis

