107. Ekspektasi

1632 Kata

Arga sedang sarapan dengan Riani pagi ini. Dia sebenarnya tidak mau, tetapi adiknya mengajaknya dengan setengah memaksa. Mau tidak mau, dia tak ada pilihan lain. Adik perempuannya itu juga terlihat bahagia. Riani mungkin berpikir kalau semua berjalan sesuai dengan rencana. Padahal, Arga tahu betul kalau itu tidak benar. Namun, dia sama sekali tak membuka mulutnya untuk berkomentar atau sekadar bertanya. Dia malas melakukan sesuatu yang berhubungan dengan adik perempuannya, kekecewaan itu masih dirasakannya, masih baru dan belum berlalu. Hari ini adalah hari H. Dia cukup gugup dengan apa yang mungkin akan Riani lakukan setelah semua yang dia rencanakan ternyata gagal dan tidak berjalan sesuai apa yang diekspektasikannya. Kali ini, Arga, tidak akan melakukan apapun untuk membenarkan tindakan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN