Begitu Jey masuk ke dalam, pria itu tercengang dengan keadaan hiruk-pikuk karyawan di dalam sana. Ada beberapa sibuk menyiapkan senjata, beberapa lagi membawa berkas. Beberapa duduk di depan komputer. Banyak sekali senjata dengan model modern berjajar dalam lemari besar serta laci-laci di dalam ruangan tersebut. Jey hampir tidak percaya dengan yang dia lihat sekarang. Pria itu berdiri tegak di tengah ruangan sambil mengedarkan pandangan matanya ke sekeliling. Dia tidak mengerti dan dia merasa tidak cocok tinggal di dalam ruangan tersebut. Suasana di luar sangat jauh berbeda dengan dalam ruangan. Dari luar kamp tersebut lebih mirip gudang kosong tanpa penghuni. Jey baru tahu ada modifikasi ruang begitu canggih seperti yang dia lihat saat ini di depan matanya. “Tuan Morgan?” David berjala