Calon Istri?

1085 Kata

Melihat situasi kembali memojokannya, Soraya pun semakin marah. “Sialan kamu Savana! Dasar perempuan murahan, tidak berpendidikan! Mana sopan santunmu kepada orang tua!” Mendengar itu Savana pun tersenyum. “Seharusnya anda berkaca kebelakang, bu Soraya. Bagaimana aku menaruh hormat pada anda saat masih menjadi menantu,” Savana kembali melipat kedua tangannya. “Dijadikan pembantu, tidak dianggap sebagai menantu sama sekali saya tidak berani membantah. Karena saya menghormati anda.” Savana menjeda sejenak, lalu kembali melanjutkan. “Bahkan sampai saat ini saya menaruh hormat sama anda,” ucapnya. “Tapi sayang, anda sendiri yang mulai memprovokasi saya dengan mengatakan semua omong kosong untuk tujuan ingin menjatuhkan saya didepan umum. Tapi sayang, anda tidak sadar diri kalau anak – anak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN