“Pesan dari siapa?” tanya Bayu sambil kembali menyuapkan potongan daging kemulutnya. “Wendy, Mas,” jawab Savana sambil memasukan kembali ponselnya, “Dia tadi sudah kesini, tapi melihat aku sama kamu, Wendy memutuskan mencari tempat lain untuk makan siang. Katanya takut ganggu,” jelasnya jujur. Bayu menarik sudut bibirnya membentuk senyum. “Sangat Pengertian,” ucapnya yang sontak membuat Savana mengangkat wajahnya menatap Bayu yang kembali asik menyantap hidangannya. “Maksud, Mas Bayu?” tanyanya merasa penasaran dengan ucapan Bayu barusan. “Gak apa – apa. Ayo terusin makannya, sebentar lagi kamu harus kembali kekantor,” ucapnya mencoba mengelak. Jujur, ucapan tadi spontan terlontar dari mulut Bayu. Laki – laki itu sama sekali tidak sadar, kalau ucapannya akan membuat Savana bertanya –