“Jangan berburuk sangka dulu, aku yakin Tuan Bayu bukan pria yang mudah tertarik, apalagi sama mantan istrimu yang kampungan itu. Aku yakin, antara Tuan Bayu dan Savana tidak ada hubungan apa – apa. Nggak mungkin Tuan Bayu menyukai perempuan rendahan kaya Savana.” “Kenapa kamu malah membela si Bayu, sih?” Andika tidak suka mendengar Ziya mengagungkan sosok Bayu. “Aku curiga, sepertinya kamu juga menyukai Bayu?” ucapnya sambil cemberut. Ziya memutar bola mata malas, saat mendengar tuduhan yang dilontarkan Andika padanya. “Hanya wanita bodoh yang tidak tertarik pada sosok pria tampan dan kaya seperti Tuan Bayu. Namun aku juga sadar diri, siapa aku? Sudah pasti sangat tidak masuk krateria Tuan Bayu dan keluarganya.” Ziya tidak mau menutupi apapun dari Andika. Jujur dia mengatakan hal itu,