“Sialan kamu Savana! Beraninya kamu mengatakan aku p*****r! Rasakan ini!” Melati seketika berdiri dan langsung mengangkat tangannya berniat menampar Savana. Namu - !
Tap!
Seketika sebuah tangan menahan gerakannya, membuat rencana Melati yang ingin menyakiti Savana pun terhenti.
“Kamu - ?” belum sempat rasa terkejut Melati hilang, sebuah tamparan keras mendarat di pipi kirinya.
Plakk!
Saking kerasnya tamparan Savana, Melati sampai terjatuh bahkan disudut bibirnya terlihat mengeluarkan darah
"Auw...!" Rasa sakit yang luar biasa membuat Melati memekik. Tangannya memegang pipinya yang terasa terbakar.
Dengan tatapan dingin dan aura membunuh yang kental, Savana berucap. “Jangan pernah berpikir bisa menyakitiku kali ini. Aku bukan Savana yang dulu yang selalu harus mengalah! Aku tidak aka
