Dengan wajah dingin dan penuh kekecewaan, Rama Adikara pun berucap tegas. “Seret saja jika menolak! Aku tidak peduli, yang penting dia pergi dari sini!” “Tidak mau! Aku tidak mau pulang! Aku mau tetap disini menemani mas Andika! Papa kejam! Kalian semua kejam sama aku!” teriak Ziya sambil terus memaki semua orang, termasuk ayah dan kakaknya. Namun perlawanan Ziya pu sia – sia. Tanpa memperdulikan teriakan Nona Muda keluarga Adikara itu, Pengawal Rama Adikara dan Jesika terus membawa paksa Ziya yang masih berontak menolak untuk dibawa pulang. Ziya terus berteriak, namun beberapa saat kemudian teriakan itu semakin mengecil dan akhirnya tidak terdengar lagi, karena saat ini Ziya sudah berada diluar Gedung. Setelah kepergian Ziya, Andika tampak semakin pucat ketakutan semakin menyelubugi d

