Keheningan memenuhi ruang kerja Victoria. Acara yang tadinya berlangsung meriah terpaksa dihentikan setelah kehebohan yang terjadi beberapa waktu lalu. Untungnya para pengawal Luke dengan sigap segera mengendalikan situasi sehingga Victoria dapat membawa Lawrence pergi dari sorotan wartawan. Di atas sofa panjang, Lawrence duduk terdiam sambil menutup wajah menggunakan kedua tangannya. Sementara itu, Victoria berdiri menghadap keluar jendela dengan tatapan kosong. Keduanya hanya saling membisu selama hampir setengah jam. “Maafkan aku, Vic. Aku tidak bermaksud menyembunyikannya darimu.” Lawrence yang pertama bersuara dengan suara gemetar. Wajahnya terlihat pucat dengan mata yang kemerahan seusai menangis. “Semua yang mereka katakan, ... apa itu benar?” tanya Victoria tenang. Lawrence me