Obie's Side

1035 Kata
Bersama dengan kucingnya yang diberi nama Opie, Obie kini meninggali rumah yang ditinggalkan oleh pemiliknya. Bukan sebuah rumah mewah atau sederhana yang dipilihnya, melainkan hanya sebuah gubuk tua yang sebelumnya ditinggali oleh Agatha. Setelah memutuskan untuk pergi dari rumah Jonathan, Obie memutuskan untuk tinggal di dalam gubuk Agatha—walau ia tidak mendapatkan izin untuk hal tersebut secara langsung. Namun, Obie yakin jika wanita sebaik Agatha tidak akan keberatan untuk menampungnya dan Opie di gubuk ini. Saat itu, atas kemurahan hati Agatha yang mau membujuk Jonathan, akhirnya pria tersebut mengizinkan Obie untuk menumpang tinggal di rumah minimalis pria tersebut. Dan atas bujukan yang dilontarkan oleh mulut Agatha pula, Jonathan memberikan izin untuk Opie tinggal di rumahnya. Kini, sosok wanita baik tersebut telah menjadi korban dari tandusnya perasaan cinta yang ada di hati Jonathan. Pria itu dengan tega mengorbankan Agatha demi untuk menyelamatkan wanita lain yang belum tentu bisa mencintai Jonathan seperti cara Agatha mencinta. Obie sudah tahu mengenai hubungan yang Jonathan jalin bersama Jessica sejak lama. Karena pria itu memang sering membawa selingkuhannya ke dalam rumah. Bahkan, jika Obie tidak salah memperkirakan, intensitas pertemuan yang terjadi di antara Jonathan dan Jessica lebih sering daripada Agatha. Sejak tahu hal tersebut, Obie sudah mempermasalahkannya. Namun, ia sadar jika dirinya hanya manusia yang menumpang hidup di rumah Jonathan yang tak besar. Beberapa kali ia mencoba untuk mengutarakan pemikirannya. Tetapi Jonathan selalu mengatakan bahwa pendapatnya sama sekali tidak diperlukan. Jonathan bilang, Obie hanya orang asing yang meminta belas kasihan untuk dapat tinggal di rumahnya. Jadi, Obie sama sekali tidak mempunyai kewajiban ataupun hak untuk mencampuri urusan pribadi Jonathan. Sejak mendengar kalimat seperti itu yang diungkapkan secara jelas dan lugas oleh Jonathan, Obie tidak pernah lagi berusaha untuk mengurusi kehidupan Jonathan, khususnya soal asmara. Obie seolah membutakan matanya dari kehadiran Jessica yang sering kali datang untuk berkunjung. Dengan terpaksa, ia pun tidak bersikap untuk memusuhi Jessica, padahal hatinya menyimpan rasa tidak suka. Tapi kini, setelah Obie tahu jika Jonathan mengorbankan Agatha dalam sebuah pesta perkawinan yang seharusnya melibatkan Jessica, ia tidak dapat lagi mentolerir kesalahan yang diperbuat oleh sejoli tersebut. Apa yang mereka lakukan sudah sangat keterlaluan. Tidak selayaknya mereka mengorbankan rasa dan raga orang lain hanya untuk kepentingan mereka pribadi. “Kita harus berusaha keras untuk menyelamatkan ibumu,” ungkap Obie seraya mengelus kepala Opie yang tertidur di pangkuannya. Tawa kecil terbit dari bibirnya ketika mengingat bagaimana Agatha mendeklarasikan dirinya sebagai Ibu dari Opie, dengan Obie yang bertindak sebagai ayahnya. Kejadian tersebut terjadi setelah Obie, Opie, dan Agatha pulang dari penjual roti isi, tepatnya setelah kejadian Opie yang melukai seorang wanita. Kala itu Agatha merasa tersinggung dengan kalimat yang dilontarkan oleh wanita yang terluka. Dan karena hal tersebut ia bertekad untuk menjadikan Opie kucing yang jinak dan berkelas. Dan langkah pertama yang diambil oleh Agatha adalah menjadikan mereka sebagai orang tua dari kucing abu-abu yang mereka pelihara. “Kau ingat ini Opie, jika aku kelak mempunyai uang maka aku akan membuat gubuk ini berubah menjadi sebuah rumah mewah. Agar ketika nanti Agatha kembali pada kita, maka dia akan merasa senang karena gubuknya telah naik kelas.” Obie memandang langit-langit gubuk ini yang tampak akan sangat mudah untuk dirobohkan. Katanya, jika sebuah bangunan ditinggali oleh manusia maka kemungkinan robohnya hanya sedikit. Rumah itu akan menjadi seperti sesuatu yang bernyawa bila ditinggali. Berbeda lagi dengan rumah yang dibiarkan kosong. Walau mewah dan megah, bangunannya akan rapuh dan layu lebih cepat. Kejadian yang dialami Agatha membuat Obie menyadari jika dirinya bukanlah manusia yang lahir dengan jalan hidup termalang di dunia. Bahkan sekarang Obie merasa jika hidupnya lebih beruntung. Walau hidup dalam kemiskinan, setidaknya Obie dapat hidup bebas dan menentukan jalan hidupnya sendiri. Tidak seperti Agatha yang sekarang terjebak dalam sebuah pernikahan yang sama sekali tidak ia inginkan. Kemarin sore ketika dirinya berkeliling kota untuk mencari pekerjaan—sebagai informasi kini Obie sudah tidak mau bekerja di tempat yang sama seperti Jonathan maka dari itu ia mulai bangkit dan mencari pekerjaan di tempat lain. Saat melewati sebuah toko yang menyediakan layanan televisi untuk para penontonnya, Obie melihat siaran yang menyajikan prosesi pernikahan yang mana ternyata merupakan pernikahan Agatha. Dari sana, Obie setidaknya tahu jika Agatha baik-baik saja—secara fisik. Wanita itu tampak cantik dalam balutan gaun pengantin. Siaran pada saat itu juga mengabarkan bagaimana resepsi pernikahan yang mereka gelar dengan meriah. Sang pembawa acara mengatakan di tengah gonjang-ganjing yang terjadi akibat dari mempelai wanita yang berganti, kedua mempelai tetap bahagia dan melaksanakan semua rangkaian acara dengan baik. Namun, jelas apa yang diucapkan oleh pembawa acara tersebut tidaklah benar. Walau keduanya menjalani semua acara dengan baik, tidak ada sorot kebahagiaan yang terpancar baik itu dari Agatha sendiri ataupun James. Jelas ada keterpaksaan di antara mereka berdua. Obie hanya berharap jika Agatha baik-baik saja. Sebagai salah satu warga di negara ini, tentu Obie sudah tahu siapa itu sosok James Hunt. Pengusaha muda yang sukses mendunia dan membuat namanya berada di jajaran tokoh penting perekonomian dunia. Citra baiknya tersohor hingga ke negara-negara bagian. Dan Obie pada awalnya sangat kagum dengan sosok tersebut. Tapi, setelah Jonathan memberitahu jika yang membunuh Fred dan Elena adalah pria tersebut, saat itu juga pandangannya mengenai James berubah. Sayang sekali, takdir hidup kembali menguji Agatha dengan membuat pria pembunuh itu menjadi suaminya. “Opie, apa menurutmu James akan memperlakukan Agatha dengan baik?” tanya Obie pada makhluk yang jelas-jelas tidak akan bisa menjawab pertanyaannya. Apalagi hewan berbulu yang berada di pangkuannya tersebut tengah tertidur nyenyak. Obie mencoba untuk menerawang meski ia tidak mempunyai kemampuan untuk itu. Menarik kisah ke belakang saat James berani membunuh sepasang manusia tua sekaligus membuatnya berpikir jika James bukanlah manusia berhati mulia. Jika pria itu bisa berlaku sedemikian kejam pada sepasang lansia, maka bukan sesuatu yang mustahil baginya untuk menyakiti Agatha. Akan sangat baik akhirnya jika James mau memperlakukan Agatha dengan cara yang baik. Atau mungkin akan lebih beruntung jika James mau menceraikan Agatha tanpa membuat suatu kesulitan. Obie ingin memastikan itu semua, ia ingin memastikan keadaan Agatha dengan mata dan telinganya sendiri. Apa yang ditampilkan oleh televisi ia yakini bukanlah sesuatu yang nyata, mungkin itu hanya kamuflase yang dibuat untuk menyongsong nama baik seorang pengusaha seperti James. “Aku tidak bisa terus berdiam diri, aku harus bisa menemui Agatha! Opie, berdoalah agar ibumu bisa kembali.”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN