Asti turun ke bawah dan menatap meja makan dengan ekspresi kesal. Di atas meja, hanya ada sepiring nasi goreng yang menurutnya tidak berguna. Bentukannya tidak terlihat enak sama sekali. Dia merasakan amarah yang sulit dikendalikan. Prang! Asti membuang piring nasi goreng itu ke lantai, menciptakan suara keras yang menggema di seluruh ruang makan. Juwita, yang sedang membereskan dapur, berbalik dengan terkejut. Dia memandangi lantai yang penuh dengan serpihan piring dan nasi goreng yang berserakan. "Asti, kenapa kamu buang makanannya?" tanya Juwita, mencoba menahan nada suaranya agar tetap tenang. Asti menatap Juwita dengan mata penuh kebencian. "Kenapa sih, Kak Juwita nggak bisa masak? Ini nasi goreng atau apa? Bentuknya aja bikin eneg!" Juwita menghela napas panjang, mencoba mene