Pantai, tempat yang selalu membawa kenangan indah bagi Juwita. Pasir putih yang halus menyentuh telapak kakinya saat ia berjalan, meninggalkan jejak yang perlahan terhapus oleh ombak yang menggelitik. Angin laut membawa aroma asin, menyapu rambut hitamnya yang tergerai, sementara matahari sore memancarkan sinarnya yang hangat di kulitnya yang halus. Bersama Nathan, pria yang telah mencuri hatinya, mereka berjalan bergandengan tangan, menikmati keindahan alam yang terpampang di depan mata. Langkah mereka berhenti di sebuah sudut pantai, tempat yang sempurna untuk menikmati privasi dan keindahan alam. Pasir yang lembut menjadi alas mereka saat duduk, saling memandang dalam keheningan yang nyaman. Mata Nathan, berwarna cokelat seperti tanah liat yang dipanaskan matahari, tertuju pada wajah