Part 31

1298 Kata

Kening lelaki itu berkerut, tidak suka mendengar istrinya di tegur. Ingin sekali dia meminta Arini kembali ke kantor menjadi sekretarisnya. Tapi dia tidak ingin memaksa, Arini punya hak untuk memilih. "Ya sudah, kamu yang sabar ya. Kalau kamu sudah tidak betah bekerja di sana, berhenti saja. Kamu bisa bantu aku di kantor!" Arini mengangguk, membalas senyum Aldo. Tiba-tiba ia ingin tahunya tentang kelanjutan hubungan Aldo dan Farrah. Walau ada luka di hatinya setiap menyebut nama gadis itu, ia tetap memilih bertanya. "Kabar mba Farrah gimana, Kak Al?" "Baik." Aldo melirik Arini dan melontarkan senyum tipis. Digenggamnya jemari Arini kencang. Arini membalas senyum Aldo dengan terpaksa. Bukan jawaban itu yang diinginkannya. Tapi sebuah kata kepastian. Lagi lagi Arini menelan ludah.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN