Bagaimana mungkin mertuanya setega itu? Lagi sayang sayangnya dilarang bertemu. Membujuk orangtuanya agar mau menerima Arini sebagai menantu, bukan hal yang mudah. Bisa gila dia tidak bertemu Arini berminggu minggu. Arini ke luar dari balik pintu, matanya membulat menatap ayah. Ingin rasnya ia protes, tapi takut. "Tapi, Om! Masalah kami sudah selesai. Iya, kan, Dik?" tanya Aldo pada Arini yang muncul dari balik pintu. Arini menoleh, kemudian mengangguk membenarkan ucapan Aldo. Ditolehnya ayah yang terlihat masih tidak suka pada Aldo. Arini mendekati ayahnya, lalu bersimpuh di kakinya. "Ayah... izinkan, Ri, kembali pada Kak Aldo. Kak Aldo sudah memilih Arini dan meninggalkan Farrah." ujarnya berlutut. Melihat Arini bersimpuh, Aldo buru-buru beranjak dan ikut bersimpuh di samping A