"Kamu belum jalan?" tanya Aldo terkesiap. "Ini mau jalan! Aku pamit dulu ya kak, Al!" Arini berdiri dan mencium punggung tangan Aldo. Aldo tercenung melihat Arini beranjak setelah mencium tangannya. Jadi hanya untuk mencium tangan dia menunggu dan memilih terlambat bekerja? Aldo bergegas mengikutinya ke bawah. "Lain kali, kamu nggak perlu lakuin ini! Kalau mau berangkat, ya berangkat saja! Setelah sampai di kantor, kamu bisa nelphon, kan?" Arini hanya diam, mata beningnya melirik Aldo. "Aku nggak mau pergi sebelum cium tangan kak Aldo!" Aldo balas menatap mata Arini. Darahnya berdesir, ada bahagia yang sulit dia ungkapkan. Diusapnya puncak kepala yang terbalut kain itu. "Ya, sudah ... Hati hati di jalannya! Hari ini aku nggak bisa ngantar, pekerjaanku masih banyak!" "Nggak