Adam mengucek matanya berulang kali berharap penglihatannya tidak salah. Ya benar itu Hana! ia segera memanggil Hana yang sudah masuk ke dalam mobil sambil mengejarnya dengan sepeda. “Hana!” “Hana, tunggu!” “Hana!” Namun takdir seolah belum mengizinkan keduanya untuk bertemu. Rantai sepeda yang Adam gunakan tiba—tiba lepas. Hal itu tentu saja membuat Adam tidak bisa mengejar Hana lebih jauh. Ia memandang mobil itu semakin jauh. Ia sempat mengumpat beberapa kali sambil membanting sepedanya ke pinggir jalan karena kehilangan Hana. namun, setelahnya Adam sadar dan mengucapkan istighfar berulang kali untuk menenangkan hatinya. “Ya Allah, nih sepeda kenapa gak bisa diajak kerja sama banget ya, ck.” Adam memperbaiki rantai sepedanya yang lepas dan memutuskan untuk kembali ke vila karena i