Hana sedang termenung di jendela kamarnya. Ia sedang menatap cucuran air hujan yang tidak begitu deras jatuh ke permukaan tanah. Matanya bengkak karena terlalu banyak menangis. Semenjak pembatalan pernikahannya dengan Zafran, Hana lebih banyak mengurung diri di kamar dan menangis. Ia juga sudah tidak pergi lagi ke café Adam. Ia benar-benar menarik diri dari dunia luar. Pesan-pesan di handphonenya pun juga ia abaikan. Selain itu, Hana juga sudah kehilangan nafsu makan. Hana harus dipaksa makan dulu oleh ibunya, kalau tidak ya ia tidak akan mengisi perutnya. Hana menengadahkan tangannya ke luar jendela, merasakan percikan air hujan yang jatuh ke telapak tangannya. Ia menatap hujan sendu sambil meratapi nasib percintaannya yang selalu gagal. Pertama, patah hati dengan Lutfi. Ia