Pukul 12 siang. Aeji berjalan memasuki kantornya kembali. Perbincangan dengan Mirae tadi cukup membuatnya tak tenang. Apakah ia akan baik-baik saja? Kenapa hal aneh terjadi pada dirinya? Ini menyebalkan.
BUK
Tiba-tiba Aeji terhuyung ke belakang setelah menabrak seseorang namun dengan sigap orang itu langsung menahan punggung Aeji agar tidak terjatuh.
"Kau tidak apa-apa sayang?" tanya Kyuhyun yang berada di hadapannya.
"Ku dengar kau sakit," katanya lagi sambil menggenggam tangan Aeji.
Sadar di kantor, Aeji melepaskan genggaman tangan mereka.
"Aku baik-baik saja presdir," balas Aeji sambil melihat sekitar.
Kyuhyun tersenyum gemas melihat tingkah Aeji. Merasa sudah waktu yang tepat, pria itu langsung menarik tangan kekasihnya tanpa menghiraukan orang sekitar yang memandang mereka penuh curiga. Aeji yang berusaha melepaskan tarikan Kyuhyun tak sanggup untuk menangkalnya.
"Kyu lepas ... Kita di kantor," bisik Aeji namun pria itu justru tersenyum.
Terkesan seperti cinta SMA tapi pria itu tidak punya tujuan lain untuk melakukannya.
Di kantin kantor.
Bak kisah kasih di sekolah. Kyuhyun menarik tangan Aeji hingga berada di tengah tempat itu. Seluruh karyawan memperhatikan mereka berdua. Karena jarang sekali presdirnya itu ke kantin, apalagi sambil menarik seorang perempuan, yang tak lain dan tak bukan adalah karyawannya sendiri.
"Kyu apa yang kau-"
"Semuanya! Hari ini aku ingin mengumumkan bahwa Shin Aeji telah resmi menjadi kekasihku!" seru Kyuhyun tak tahu malu membuat semua orang di sana terkejut. Aeji yang disana tampak malu dan langsung bersembunyi di belakang Kyuhyun.
Namun tak di duga respon karyawan sungguh berbeda. Semua orang bersorak dan meneriakan selamat pada CEO nya.
"Selamat Aeji!"
"Presdir keren sekali!"
"Astaga sungguh tidak bisa di percaya!"
Kyuhyun tampak puas melihat reaksi semua orang. Ia pun langsung berbalik dan berhadapan oleh kekasihnya yang menunduk malu. Di angkatnya dagu Aeji dan di rengkuhnya pinggang kekasihnya itu
"Lihat, semua baik-baik saja. Tidak ada yang salah di hubungan kita. Jadi jangan takut mengerti?"
Aeji melirik sekitar sejenak lalu membalas Kyuhyun dengan sebuah anggukan. Pria itu lega langsung menarik gadisnya keluar dari perusahaan itu.
Hollow Man
Kyuhyun dan Aeji tengah duduk di salah satu restoran sederhana kesukaan Aeji. Sedari tadi gadis itu melihat Kyuhyun tampak sibuk dan senyum-senyum sendiri. Apakah kekasihnya ini sudah mulai gila?
"Sayang, aku sengaja memesankanmu ini... Apa disebutnya?"
"Sup tahu"
Kyuhyun membenarkan jawaban bibi yang baru saja menaruh makanan. Pria itu tampak sibuk merapikan makanan yang ia pesan di hadapan Aeji.
"Kau sedang sakit, harus makan makanan yang sehat"
"Sepertinya kau yang sakit," celetuk Aeji membuat Kyuhyun mendengus kesal.
"Karena perasaanku sedang senang. Jadi aku tidak ingin mengganggu makan siang kita," ujar Kyuhyun sambil menyuapi Aeji dengan kuah sup yang begitu menyegarkan.
Aeji tersenyum merasakan segarnya cairan itu di lidahnya.
"Kau sakit apa?" tanya Kyuhyun dengan wajah khawatir.
"Kepalaku hanya pusing," bohong Aeji sambil melanjutkan makan siangnya. Sebelum memastikannya sendiri, Aeji tak kan menceritakannya pada Kyuhyun. Pria itu akan menjadi overprotektif padanya, tentunya karena sesuatu yang tak pasti bila itu terjadi.
"Aku akan menunggumu sampai jujur padaku," balas Kyuhyun yang juga melanjutkan makan siangnya.
Aeji sempat terkejut namun ia mengabaikan Kyuhyun. Apa ia begitu terlihat dengan jelas saat berbohong?
Hollow Man
Hari ini mereka memutuskan untuk tidak kembali ke kantor. Ia ingin berdua dengan Aeji yang sepertinya juga banyak sekali pikiran.
Seharian mereka berdua hanya berjalan di pinggir sungai dan mengelilingi kota Seoul. Terdengar sangat membosankan tapi tidak untuk pasangan itu. Mereka lebih senang melakukan hal yang sederhana seperti jalan-jalan, mengobrol dan hal semacamnya.
Seperti saat ini, Aeji meminta Kyuhyun untuk jalan-jalan menaiki bis. Tak lupa dengan sebungkus ice cream di tangannya.
"Kau benar-benar merepotkan," ujar Kyuhyun yang membersihkan ice cream di bibir Aeji dengan tangannya.
"Sekali-kali kau memang harus di repotkan," balas Aeji senang sambil melahap kembali ice cream nya.
Entah mengapa hal aneh apapun yang belum pernah Kyuhyun lakukan namun gadis ini meminta, pria itu selalu menurutinya. Mungkin ini semacam cinta buta. Mungkin.
Aeji tersenyum menatap Kyuhyun yang memang begitu kaku. Tentu saja ia tahu bahwa pria tampan dan kaya raya ini belum pernah menaiki bis umum seperti ini. Gadis itu cukup kagum dengan pertahanan Kyuhyun yang tidak mengeluh sama sekali.
"Kenapa kau melihatku begitu?" tanya Kyuhyun.
"Mau berkunjung ke apartemen ku?"
Kyuhyun mengerutkan dahinya seperti tidak yakin dengan apa yang ia dengar.
"Kalau tidak mau yasudah ak-"
"Mau! Tentu saja aku mau," balas Kyuhyun membuat Aeji gemas.
Tak lama bis yang mereka tumpangi telah sampai di kawasan apartemennya.
Hollow Man
Kyuhyun tampak fokus melihat-lihat isi apartemen kekasihnya ini. Pengalaman pertama dan kesan yang cukup bagus. Tempatnya sangat bersih dan rapi. Harum wanita begitu kental disini.
Kyuhyun menatap Aeji yang tak sengaja gadis itu juga menatapnya.
"Masuk saja," balas Aeji singkat saat mengerti arah pandang Kyuhyun. Tak menunggu lama sambil melepas jasnya, Kyuhyun memasuki kamar Aeji. Kamar yang di d******i warna putih ini begitu nyaman. Pria itu melempar jasnya lalu duduk di pinggir ranjang gadisnya.
Di lain tempat, Aeji tampak ragu akan apa yang ia lakukan. Di tangannya telah menggenggam sebotol wine yang belum terbuka. Beberapa hari yang lalu aada tetangga yang memberikannya, karena ia tak pernah meminumnya maka disimpanlah botol itu di dapur. Entah mengapa kini ia ingin mencobanya, memastikan sesuatu.
Kriett
Kyuhyun menatap Aeji yang baru masuk ke dalam kamar.
"Bukankah kau tak bisa minum?" kejut Kyuhyun karena mendapati Aeji membawakannya dua gelas wine beserta botolnya.
"Aku ingin mencobanya. Lagipula ada kau disini aku tidak perlu khawatir," balas Aeji yang ikut duduk di sampingnya sambil memberikan segelas wine.
Kyuhyun tampak ragu. Ragu akan maksud Aeji atau ragu apa ia bisa bertahan melihat Aeji mabuk.
"Jangan banyak-banyak," satu kalimat seperti ijin untuk Aeji meminumnya.
Setelah mereka bersulang, minuman itu telah tandas ke dalam tubuh. Menyisakan gelas kosong di tangan mereka. Kyuhyun menatap Aeji gemas. Pipinya memerah dan gadis itu mulai senyum-senyum tidak jelas.
"Satu gelas sudah mabuk. Sepertinya aku harus melarangmu mulai sekarang," ujar Kyuhyun sambil meraih dua gelas mereka dan menaruhnya di nakas.
"Kyu," panggilnya.
Kyuhyun menoleh dan mendapati bibirnya yang langsung di bungkam oleh Aeji. Bibir manis gadisnya ini melumat begitu lembut, lidahnya memasuki mulutnya begitu menggoda. Kedua tangan Aeji sudah mengalung di leher Kyuhyun. Tanpa pengaruh dari siapapun, Aeji sudah terduduk mengangkang di pangkuan prianya.
"Mmh," mereka berdua mendesah karena gairah dari ciuman yang mereka lakukan. Tangan Kyuhyun sudah mengeksplor ke seluruh tubuh. Tangan yang satunya sudah mengusap paha Aeji yang terekspos karena rok span nya terangkat.
Aeji mendongakan wajahnya saat bibir Kyuhyun telah beralih menghisap lehernya bagaikan vampir. Tangannya meremas pinggang Aeji berusaha menahan untuk bertindak jauh. Tak di sangka tangan lentik Aeji nekat hingga melepaskan kancing kemeja yang di pakai Kyuhyun. Mengusap dadanya dengan lembut, menimbulkan sensasi yang lebih dari ini.
"Sayang, maaf," Kyuhyun membanting tubuh Aeji hingga terlentang di bawah kukungannya. Tangan Kyuhyun begitu cepat melepaskan kemeja yang mereka berdua kenakan. Bibirnya kembali menyerang lehernya hingga turun pada gundukan besar yang selalu ia impikan.
Ctak
Bra Aejipun terlepas membuat Kyuhyun kagum. Di remasnya gundukan itu hingga bibir pria itu ikut beraksi menyusu bak bayi besar. Tangan Kyuhyun satunya telah menarik celana dalam Aeji hingga menyisakan rok span dan kemeja yang masih tertengger di lengan mereka.
"Ughh..." Aeji mendesah manja menahan godaan pada jari Kyuhyun di bawah sana. Lidahnya yang menggoda putingnya membuat Aeji menggeram tak sanggup menahan gejolak yang menghampirinya.
Matanya terpejam merasakan sensasi yang Kyuhyun berikan.
Bunyi gesper terdengar begitu nyata. Aeji merasakan suatu yang besar mengetuk pintu kewanitaannya.
Kyuhyun menggesek-gesekkan kejantanannya pada dinding luar Aeji. Bibir mereka kembali bertautan dengan tangan Aeji yang merangkul pada leher Kyuhyun.
"Sayang, aku-" Kyuhyun terbungkam kembali karena ciuman dalam yang di berikan Aeji. Juniornya sudah begitu keras dan menyiksa di bawah sana. Melihat tak ada penolakan dari Aeji, pria itu hendak menerobos milik kekasihnya. Merasakan hangatnya berada di lingkupan Aeji.
"Aku akan masuk," bisik Kyuhyun menatap Aeji yang di selimuti nafsu.
Saat kejantanannya hendak ia dorong.
PYARRR
"AKH!"
Aeji terbelalak, Kyuhyun menyentuh kepalanya yang mulai berdarah dan mereka pun langsung menatap jendela kamar Aeji. Jendela itu pecah dan meninggalkan sebuah batu bata merah yang mengenai kepala Kyuhyun.
Apartemen Aeji di lantai 10. Mana mungkin...
Aeji langsung menitihkan air mata saat menyadari bahwa dugaannya benar. Jujur saja ia sengaja melakukan ini. Sedari tadi Aeji terus berpikir positif bahwa dugaannya salah, namun...
"Sayang kau tidak apa-apa?" tanya Kyuhyun sambil menangkup wajah Aeji.
Terlihat sekali gadis itu masih dalam keadaan shock. Kyuhyun menghapus airmata nya yang tak berhenti keluar.
"Maafkan aku Kyu aku-"
"Sssttt... kita bahas ini nanti okay? Sepertinya kita harus berpakaian karena penjaga apartemen pasti akan kemari," ujar Kyuhyun tenang membuat Aeji mengurangi rasa paniknya.
Bagaikan disuruh oleh ibunya, Aeji mentaati perintah Kyuhyun untuk membenahi pakaiannya. Sedangkan pria itu masih menatap nanar pecahan kaca di hadapannya.
Entah apa yang akan ia lakukan. Tak ada yang tahu. Kyuhyun pun juga. Namun pria itu akan terus menjaga kekasihnya. Shin Aeji.