Aeji masih berdiri sambil memakai jas Kyuhyun di dekat pos penjaga apartemennya. Meski Kyuhyun telah memintanya masuk ke dalam dulu saja namun Aeji menolak. Dan berakhir memandangi Kyuhyun bersama sekumpulan pria yang beberapa diantaranya adalah seorang polisi memeriksa kejadian di tempat.
Aeji terdiam dan tiba-tiba gambar kesialan orang-orang disekitarnya beberapa minggu ini terbayang di pikirannya.
"Tidak-tidak. Kyuhyun bilang itu hanya kebetulan," gumamnya meski dengan raut wajah yang ragu.
Kalau bisa di lihat mobil Kyuhyun bagian belakang hancur parah. Kaca belakangnya sudah pecah dan bagasi nya sudah tak seperti semula. Aeji melihat ada sebuah mobil lain yang sepertinya menabrak mobil yang ia tumpangi tadi.
"Sayang kenapa masih disini?" tanya Kyuhyun khawatir menghampiri Aeji.
"Apa yang terjadi oppa?"
"Mobil paman itu rem nya sudah tak berfungsi. Saat ia ke supermarket mobilnya tiba-tiba meluncur sendiri, jadi kami memilih jalan damai"
Aeji mengangguk pelan meski ada sedikit keraguan.
Cup
Kecupan di kening itu membuat Aeji mengalihkan perhatiannya.
"Sudah tenang saja, tidak apa-apa. Hanya mobil. Besok temani aku membeli yang baru okay?" Ujar Kyuhyun santai.
"Kyu... ini bukan karena-"
"Ssstt... jangan pikirkan apapun. Segeralah masuk, besok ada yang harus kau kerjakan bukan?"
Aeji mengangguk patuh membuat Kyuhyun gemas.
"Masuklah"
Dengan ragu sambil melirik ke Kyuhyun berkali-kali, Aejipun memilih masuk ke dalam apartemennya. Setidaknya tidak akan membuat Kyuhyun khawatir.
Gadis itu berjalan lemas saat memasuki apartemennya. Masih mengenakan jas Kyuhyun, ia duduk di kursi meja riasnya. Menatap pantulan wajah yang Kyuhyun bilang 'cantik' itu dengan miris. Kejadian ini masih membuat gadis itu terkejut. Jantungnya masih berdebar begitu kencang.
"Siapapun dirimu, tolong jangan lakukan itu lagi. A-aku tidak suka," entah dorongan darimana Aeji mengatakan hal ini. Ia merasa diawasi.
Beberapa menit setelah Aeji mengatakan itu, tak ada reaksi apapun. Semoga yang ia duga bukanlah suatu kebenaran.
Hollow Man
"Kau ini, jangan mengabariku mendadak," kesal Minho.
"Maafkan aku, aku terlambat bangun," balas Aeji santai karena memang ia sudah biasa mengganggu Minho.
"Untung saja anakku tidak rewel"
Merekapun berjalan memasuki perusahaan besar dimana mereka bekerja. Masih ada 15 menit setidaknya Aeji tidak benar-benar telat. Presentasi untuk rapat hari ini harus berjalan dengan baik, setidaknya kali ini ia berharap mendapat pujian dan bisa di promosikan.
"Aku tunggu di ruang rapat," kata Minho.
"Baiklah, aku mengambil barangku dulu," Aeji pun berjalan menuju mejanya.
Mata coklat gadis itu teralihkan oleh sebuah sticky note yang kembali tertempel disana.
Semoga presentasimu berhasil
Senyum Aeji langsung mengembang begitu saja. Di ambilnya sticky note itu dan di pandanginya berkali-kali.
"Sudah berapa wanita yang kau lakukan seperti ini tuan Cho? Menyebalkan sekali," entah itu suatu gerutuan atau tidak namun senyum manis masih terpajang di parah cantik Aeji.
Tiba-tiba kertas itu melayang dari tangannya.
"Wah dari siapa ini? Sepertinya ada yang menyukaimu," goda salah satu rekan kerja Aeji. Si tukang gosip Lena.
"Lena berikan padaku!" dengan kesal Aeji berhasil mengambil kertas itu kembali dan menyimpan di bukunya.
"Wah wah wah, siapa itu? Sepertinya kau tidak terganggu sama sekali," goda teman Aeji yang lain.
"Sudahlah, aku harus mempersiapkan presentasi ku nanti. Kalian tidak ingin kan kita dapat omelan"
Teman kerja hanya tertawa dan mengejuel Aeji berkali-kali. Bahkan mereka ada yang mengatakan akan mencari tahu siapa sosok yang memberikan surat cinta itu untuknya.
"Terserah kalian saja!" balas Aeji final.
Hollow Man
Aeji sudah mempersiapkan presentasinya untuk edisi bulan ini. Tentu nya managernya yang sedikit galak itu memilihnya karena Aeji merupakan salah satu anak buahnya yang berpotensi. Dengan senang dan penuh harap Aeji mempersiapkannya dengan baik.
Tiba-tiba seluruh karyawan langsung berdiri dan memberi salam. Aeji menyadari kehadiran Kyuhyun beserta beberapa petinggi perusahaan. Jujur saja gadis itu sedikit gugup. Tanpa sengaja kedua mata mereka saling bertemu, Kyuhyun tersenyum singkat melihat betapa gugup nya kekasihnya itu.
"Baiklah tunjukan padaku apa yang kalian kerjakan," ujar Kyuhyun singkat sambil mengotak-atik proposal yang mereka buat.
Setelah mendapatkan kode dari manager, Aeji pun dengan nervous mulai memperkenalkan diri. Dan hal itu jujur saja berhasil membuat Kyuhyun menahan tawa. Selama presentasi berlangsung, pria itu tidak benar-benar fokus. Diam-diam ia memotret Aeji yang masih menjelaskan proposal mereka.
Namun mata elangnya menemukan satu hal yang meragukan. Ada bayangan hitam di belakang foto Aeji seperti tengah berjongkok di bawah layar LCD. Kyuhyun memperbesar gambar itu lagi. Berusaha melihat dengan jelas bayangan hitam itu.
"Tuan! Tuan!"
Kyuhyun terlonjak dan menyadari semua orang menatapnya.
"Ehmm... maaf ada pesan dari direktur GY," bohong Kyuhyun. Sambil merapikan duduknya Kyuhyun menutup handphonenya kembali. "Aku sudah membaca proposalmu, tapi aku ingin mendengar tanggapan rekan-rekan disini terlebih dahulu"
Tanggapan dari pegawai dan rekan Kyuhyun pun sangat bagus dan positif, pria itu bisa melihat betapa bahagiahnya wajah Aeji di depan sana hingga keputusan dibuat, proposal mereka Kyuhyun terima. Tunggu, bukan maksud tidak profesional namun ide yang mereka berikan memang bagus. Tidak karena presentatornya yang menawan.
Hollow Man
Malam ini semua orang berkumpul untuk merayakan keberhasilan mereka kali ini. Namun ada yang berbeda, CEO mereka tiba-tiba juga ikut dalam pesta mereka membuat suasana semakin canggung. Kini Aeji benar-benar was-was karena Kyuhyun tengah duduk di sebelahnya. Bagaimana kalau sampai ada yang tahu hubungan mereka?
"Kenapa diam semua? Bukankah kita berpesta?" celetuk Kyuhyun membuat semuanya terkaku. Aeji benar-benar ingin mengata-ngatai Kyuhyun. Bagaimana mereka bisa nyaman? Kalau biasanya mereka pun sering membicarakan Kyuhyun dari belakang. Gosip.
"Tenang saja aku yang traktir malam ini," sontak teman-teman Aeji langsung tertegun dan bersorak ria melihat betapa anggunnya Kyuhyun memesan banyak daging korea. Langsung saja mereka bersujud bak menemui raja Korea.
"PRESDIR ANDA TERBAIK"
"SEMOGA DIMUDAHKAN REJEKI ANDA"
"SEMOGA KETAMPANAN ANDA TIDAK LUNTUR"
Aeji sangat terkejut dan mulai memarahi mereka yang berlebihan dan hal itu berhasil membuat Kyuhyun tertawa. Pesta di restoran itu berjalan sangat meriah terlihat bagaimana temannya yang sudah mabuk hingga mereka berpindah untuk melanjutkannya di tempat karaoke.
Aeji menatap Kyuhyun yang masih tertawa sambil meminum sojunya.
"Presdir, anda tidak mabukan?"
Kyuhyun yang melihat Aeji bertingkah sopan merasa gemas dan berakhir menatap gadis itu dengan senyum jahilnya.
"Kau ingin membuatku mabuk?"
Sontak saja Aeji langsung menggeleng dan melirik teman-temannya yang sibuk bernyanyi.
"Sepertinya aku yang ingin melihatmu mabuk, sayang," mata Aeji langsung melotot dan memastikan orang di sekitarnya tidak curiga.
"Tuan, anda mabuk"
"Baiklah, aku mabuk. Antar aku pulang, aku hanya ingin berdua denganmu," kata Kyuhyun santai membuat Aeji keringat dingin.
Langsung saja Aeji meraih tas dan berpamitan pada teman-temannya yang syukur nya tak curiga sama sekali hingga ia berhasil membawa Kyuhyun keluar.
PLAK
"AKH!" Kyuhyun menyentuh bahunya yang di pukul kencang oleh Aeji.
"Oppa tidak mabuk?"
"Pukulanmu lumayan juga," gerutu Kyuhyun.
Mereka masih berjalan bergandengan tangan. Tampak sangat romantis dan juga berbahaya.
"Oppa jangan lakukan itu lagi, bagaimana kalau mereka tahu?"
"Apa salahnya aku berpacaran denganmu? Apa itu dosa?"
"Tentu saja tidak hanya-"
Kyuhyun menarik bahu Aeji hingga berhadapan dengannya.
"Aku tidak ingin bersembunyi sembunyi lagi. Dan aku benar-benar tidak memikirkan omongan orang lain. Aku justru ingin menunjukan bahwa ada seseorang yang membuatku berubah dekat dengan karyawanku itu, berubah dalam menangani masalah-masalahku. Aku ingin menunjukan hebatnya Shin Aeji yang telah mengubah seorang Cho Kyuhyun. Apa itu salah?"
Aeji yang mendengarnya hanya menunduk. Benar juga yang Kyuhyun katakan. Memang Aeji memikirkan pemikiran orang. Pikiran orang tentu hak mereka, tentu saja merekapun pernah membicarakan ku di belakang meski bukan tentang Kyuhyun. Haruskan ia coba?
"Besok aku akan mengatakannya pada seluruh kantor, dengan ataupun tanpa persetujuan mu"
"B-baiklah"
Tiba-tiba Kyuhyun menarik dagu Aeji mendekat pada bibirnya. Namun Aeji sedikit menghindar. Pikirannya teringat dengan kejadian tadi malam. Apakah baik-baik saja jika Kyuhyun bersamanya?
Kyuhyun yang menyadari itu berkata, "Tidak apa-apa, percayalah semua bukan karenamu"
"A-aku..."
"Kita coba," Kyuhyun pun langsung melumat bibir Aeji dengan lembut. Tangannya telah bertengger pada pinggang dan tengkuk Aeji. Memperdalam ciuman mereka yang lembut namun penuh perasaan.
"Bukan karenamu," bisiknya. Aeji membuka matanya dan melihat tidak terjadi apa-apa hanya ada Kyuhyun yang memeluknya.
"Aku akan selalu menjagamu Aeji, ingat janjiku"