"Bukannya sudah saya bilang kalau jangan terlalu dekat dengan Galih?!" Nindy mengerjap mendengar seruan Alex yang tiba- tiba itu. Ia bahkan tak tahu sejak kapan Alex menatapnya secara langsung, padahal sedari tadi terlihat menghindari kontak mata langsung. "Kenapa memangnya, Pak? Saya dan Mas Galih cuma teman." Nindy memberi alasan. Suka- suka Nindy dong untuk berteman dengan siapa saja. Ya 'kan? Alex mendecak sekarang. "Kamu gak tahu kalau Galih itu sudah punya tunangan? Tapi dia itu masih aja tebar pesona ke gadis- gadis di luar sana termasuk kamu!" Dan detik itu juga Nindy seketika shock. "Hah?!" Nindy masih ingat bagaimana wajah terkejutnya tadi pagi. Ia terkejut mendengar fakta tentang Galih itu. Pun ketika gadis itu memasuki ruang meeting, ia masih sangat terkejut. Nindy pik