Nindy melangkah dengan langkah lesu menaiki lift. Dua kantong plastik berlogo kafetaria kantornya yang ia pegang itu rasanya sungguh berat, seperti beban yang ia rasakan sekarang. Sejak tadi bahkan sudah tak terhitung berapa kali ia menghela napasnya itu, karena rasa lelah yang ia rasakan itu.
Tadi, selepasnya membeli makanan di kafetaria itu, ia sempat bertemu beberapa karyawan wanita lain di gedung sebelah. Bahkan dari beberapa karyawan itu pun ada yang sesekali melirik ke arah Nindy itu. Tampak sekali terlihat sedang menggunjingkan gadis itu.
Nindy bahkan sampai tak habis pikir akan bagaimana bisa berpasang- pasang mata yang menatapnya itu tadi mengetahui bahwa dirinya adalah Sekretaris Alex, bahkan di saat Nindy hampir sama sekali tak bersosialisasi di gedung sebelah. Artinya semua
