Disiram

1355 Kata

“Halo, Sir. Saya ada di sini.” Nawa melambai di dekat pintu ketika Brama mengabaikannya; sibuk memijat kening. “Saya mau mengabarkan kalau auditor sudah datang.” Brama menoleh. Bola matanya melotot, giginya mengetat. Sungguh, Nawa sudah membuatnya stres tingkat dewa. “Katamu akan datang sejam lagi?” “Ralat. Ternyata beliau sudah datang lebih awal.” Brama mengatur napas, lalu mengangguk. “Suruh masuk.” “Siap.” Nawa lalu kembali keluar memanggil auditor. Wanita itu tersenyum puas karena hari ini bisa mengubah pion permainan si bos songong itu menjadi dalam kendalinya. “Jangan macam-macam sama Nawa, ya, Tuan Brama. Meskipun terlihat alim, wanita ini bisa brutal kalau sedang tertindas.” Nawa pun segera menyiapkan proposal yang sudah dikerjakannya kemarin, lalu mempersilakan tim auditor

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN