Anak di Bawah Umur

1525 Kata

“Su-suaminya kakakmu? Kak Brenda? Datangi dia, Sir!” pekik Nawa tertahan. Ia sedikit ngeri melihat adegan panas di depan sana. “Biar jadi urusan mereka berdua. Tugasku hanya mencari bukti buat dikirim ke Brenda,” sahut Brama sambil terus merekam. “Nggak pengen mukul dia gitu? Keterlaluan kelakuan mereka.” “Hanya mengotori tanganku saja. Sebenarnya pengen, tapi malaslah. Biar Brenda sendiri yang menangani suaminya.” Pria dan wanita yang tengah beradegan tidak seharusnya itu tidak sadar jika ada yang mengabadikan hal menjijikkan mereka. Tempatnya memang tidak di tempat terbuka, melainkan di sebuah pojok yang tidak terlihat orang. Brama masih mengarahkan mata ponsel. “Dasar nggak tahu tempat. Menjijikkan. Apa nggak punya uang buat chek-in?” ujar Brama seraya menahan amarah. “Lah iya ya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN