Pandangan Nawa memang menatap jalanan ramai yang tampak di luar jendela, tetapi sejatinya pandangannya kosong. Pandangan hampa itu seiring pikiran yang bergemuruh layaknya jalanan padat yang tengah dilihatnya. Silih berganti masalah berseliweran dalam benak. Meskipun sudah berdamai dengan Brama, ada masalah yang masih membuatnya sesak. Terutama masalah kehamilan. Tiap bulan, Nawa selalu kontrol untuk program hamil. Semua dinyatakan sehat dan subur. Obat dan vitamin juga sudah rutin dikonsumsi. Sampai beberapa kali ganti dokter pun, semua dinyatakan baik-baik saja. Namun, tamu bulanannya juga masih rutin menghampiri. Setiap datang bulan, Nawa selalu murung. Kadang seperti mengalami gejala depresi. Mengamuk sendiri, menangis sendiri, menyakiti diri sendiri. Itu dilalui selama hampir setah

