“Jawab, Alaric!” Ella berteriak kesal karena Alaric tidak juga menjawabnya. “Itu bukan urusanmu.” Alaric menjawab dengan ekspresi tegang. “Sekarang ayo kita pulang, El.” “Enggak.” Ella berkelit saat tangan Alaric berusaha menyentuhnya. Ia kembali menatap gudang di belakang Alaric yang dilahap api. “Itu … itu kebakaran, Alaric! Telepon damkar!” “Nggak perlu!” Alaric menahan tangan Ella yang berusaha menelepon kantor pemadam kebakaran. “Ayo pulang aja, El.” “Tolong!” Tiba-tiba terdengar suara teriakan seorang wanita yang tenggelam di antara suara derit kayu yang terbakar. Ella membelalak demi mendengar suara itu, tangannya gemetar di genggaman Alaric. Ia teringat saat dirinya terjebak di dalam lautan api. “Al, ada orang di dalam! Kita harus menolongnya!” Ella nyaris berlari menuju guda