Bab 95. Alaric Ngambek

1235 Kata

“Kamu baru pulang?” Alaric menyambut ketus. Ia duduk di sofa dengan kedua lengan bersedekap di depan d**a, ekspresinya dingin dan datar. Ella yang masih mengenakan blazer kerja, mengerutkan kening. Ia seperti melihat Alaric saat awal-awal mereka menikah dulu. "Kenapa nada suaramu seperti itu, Al? Aku kan memang sibuk ngurus yayasan akhir-akhir ini. Banyak yang perlu diperhatikan." Sejak Yayasan Pelita Harapan resmi dibuka sebulan lalu, Ella memang jadi lebih sibuk dari biasanya. Bahkan mungkin ia sudah melupakan pekerjaannya sebagai ilustrator dan penulis buku anak saking sibuknya. Setiap hari ada saja yang dikerjakan Ella. Mulai dari mengurus administrasi yayasan, bertemu donatur, sampai mengatur program-program untuk anak-anak. Ia sudah merekrut seorang asisten, tapi tetap saja peker

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN